Kamis, 04 Maret 2010

Akhir Yang Indah

Uhhhh… lagi-lagi sang waktu terus berlari. Meninggalkan berbagai kenangan di belakang. Tak terasa tiga hari sudah berlalu. Dan hari ini (28/02), menjadi hari terakhir pelatihan.

Karena hari Minggu, kegiatan pertama yang kami lakukan adalah mengikuti misa yang dipimpin oleh Romo Agoeng. Ada hal yang terasa sangat spesial pada misa kali ini. Ya, kebetulan hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun Ibu Widi (penggagas acara pelatihan) yang ke-44.

Ketika diminta mengungkapkan kesan, pengalaman, kehidupan, yang telah dijalani selama 44 tahun ini, Ibu Widi tampak sumringah. Di wajahnya terpancar kebahagiaan yang teramat sangat. Ia sungguh bersyukur meski orangtuanya hanya bisa memberikan ilmu dan bukan harta. Berkat ilmu itu pulalah yang membuatnya menjadi pribadi seperti sekarang ini. Satu hal yang selalu diyakininya, ia akan melakukan dengan sebaik-baiknya setiap tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Pergulatan hidup memang tidak pernah mudah tetapi semua itu dijalani dengan penuh semangat karena ia yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai. Baginya yang utama adalah bergaul dengan siapapun. Berdamai dengan sesama dan menjadi saluran berkat untuk mereka.

Saat memberikan homilinya, Romo Agoeng mengajak kami untuk tetap fokus terhadap apa pun yang kami lakukan. Dengan fokus, setiap masalah akan dapat teratasi.

Usai misa dibuat acara khusus bagi yang sedang berulang tahun. Memang hanya sekedar potong tumpeng tetapi hal ini sungguh bermakna karena menjadi tanda perhatian dan cinta yang tulus.

Setelah makan pagi, acara pelatihan dilanjutkan dengan evaluasi secara keseluruhan. Ibu Widi dan Mbak Berta yang berkonsentrasi pada KOBAR dan CERGAM memberikan beberapa catatan dari hasil revisi KOBAR dan CERGAM masing-masing kelompok. Pada dasarnya semua sudah berusaha dengan maksimal dan itu harus dihargai. Harapannya; jika membikin sesuatu harus benar-benar dipikirkan dengan serius, apakah maksud yang kita inginkan bisa dimengerti oleh pembaca dan apakah media yang kita tawarkan dibutuhkan oleh umat? Proses pembelajaran dan bekerja dalam kelompok adalah hal yang sangat penting dan berharga. Makanya kita diharapkan dapat saling mendukung dan memberi motivasi.

Saat memberikan evaluasi tentang Feature, Bapak Kunto mengungkapkan masih banyak tulisan yang miskin data. Ini terjadi karena kemauan untuk terus bertanya masih sangat kurang dan belum bisa menangkap fakta-fakta yang ada di sekitar. Banyak yang tidak fokus, judul dan isi yang tidak sesuai, lead yang kurang menarik dan pemuatan foto kurang diperhatikan sungguh-sungguh karena sering terjadi foto yang ditampilkan tidak mendukung cerita yang ingin disampaikan.

Untuk menghasilkan Feature yang baik, ada 3 tahap yang harus dilakukan. Pertama, perencanaan; jangan terburu-buru tetapi dipikirkan secara matang agar bisa menggali informasi lebih dalam. Kedua, peliputan; mencari sumber informasi dengan gigih dan telaten. Ketiga, penulisan dan penyuntingan. Di atas semuanya, kita diharapkan selalu berlatih agar kemampuan makin terasah.

Mendekati akhir acara, kami kemudian dipecah menjadi 3 bagian besar yaitu Kevikepan Semarang, Kevikepan Yogyakarta, dan Kevikepan Surakarta. Masing-masing kevikepan diharapkan saling berembug untuk memberikan masukan sebagai tindak lanjut yang harus dilaksanakan setelah pelatihan ini baik untuk tingkat kevikepan maupun keuskupan.

Dari beberapa catatan yang dibuat dan dibacakan, ada hal-hal yang hampir sama sebagai tindak lanjut. Adanya pertemuan berkala untuk saling bertukar informasi, pelatihan lanjutan dengan tema yang berbeda, pelatihan yang sama di tingkat yang lebih rendah (kevikepan, paroki), dan pembuatan milis.

Dan sebagai acara pamungkas, kami melakukan foto bersama, mulai dari foto dengan kelompok, foto sekevikepan masing-masing, dan foto secara keseluruhan, yang akan kami bawa sebagai kenang-kenangan.



Selamat berpisah kawan-kawan. Semoga segala proses pembelajaran dan ilmu yang sudah didapatkan empat hari ini sungguh memberi makna untuk kehidupan dan tugas-tugas pelayanan kita selanjutnya. Makin menjadi saudara untuk bersama-sama mewartakan kabar gembira. Sampai jumpa lagi di pertemuan selanjutnya bulan Agustus 2010.

15 komentar:

Unknown mengatakan...

Aku datang lagi bergerilya di sini saat senja mulai menampakkan kegagahannya di ufuk timur bumi, dan aku menunggu kedatangan mu sobat...

kebookyut (DiVe) mengatakan...

kenapa mas goentoer tjahjadi ini pinter merangkai kata ya?
keboo tiap baca tulisan mas ini sering merasa kebantingting, syukur keboo belon jadi penulis.. ckckck

oleh2 ilmu sudah, oleh2 lainnya mana? hehehe... *jitak*

Darin mengatakan...

Syukurlah acaranya lancar ya pak. Hmm..oleh2 berupa tulisan ini sungguh enak dibaca :)

ƒitri LaskarHijab mengatakan...

^^ terus bersyukur ^^
segala sesuatu yang berakhir dengan baik karena campur tangan Tuhan ^^
bersyukur itu cara yang tepat buad mengingat-Nya ^^

Fanda Classiclit mengatakan...

Semoga makin serius berkarya setelah pelatihan deh!

bonk ava mengatakan...

sukses selalu ya bang atas proyeknya! jadi ngiri nih hwheheheheh!

Clara Canceriana mengatakan...

jadi nulis feature tetap ada tahapannya ya,,,wah ilmu yg menarik

fai_cong mengatakan...

wah....
bagi di sini dunk kang.. :D

aviorclef mengatakan...

-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-

*******Salam ‘Blog’!!*******
“MAS, nanti semua ilmunya dibabar satu persatu ya....jangan sampai ada yang terlewat...”
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-

Ninda Rahadi mengatakan...

hepi nih :D

Bung Sigit mengatakan...

sudah lulus nih ceritanya ya bang..hehe,
ada pertemuan pasti ada perpisahan tapi itu tak akan lama..

serunya bisa mengunduh ilmu2 yang memang kita inginkan..

JOLA76 mengatakan...

semakin mantab aja nih tulisannya, apalagi setelah di"gembleng" 3 hari...hehehe

BENY KADIR mengatakan...

Terimkasih,ilmunya Mas.
Siapa tau kapan2 saya juga dipercayakan oleh paroki utk urusan yg ini.

munir ardi mengatakan...

menulis dengan hati sulit sekali mas

Sohra Rusdi mengatakan...

menulis dengan hati alangkah sulitnya