Untuk setia itu sangat tidak mudah. Akan ada banyak godaan dan rintangan saat kita hendak melakukannya. Setia kepada kebenaran. Setia untuk melakukan hal-hal yang baik. Setia kepada Tuhan.
Contohnya aku. Sejak akhir bulan lalu, aku telah menuliskan 5 hal yang ingin aku lakukan mulai bulan Agustus ini. Lima hal itu kemudian aku print dalam selembar kertas folio dan aku tempel di dinding kamar tidurku. Aku berharap, saat aku hendak tidur dan bangun tidur keesokan harinya, aku (selalu) diingatkan akan komitmen itu.
Beberapa hari aku memang mematuhinya. Tapi mulai hari kesekian, aku merasa berat. Seolah ada beban yang menghimpit pundakku dan memaksaku untuk berhenti. Kembali kepada kebiasaan lama dan tidak lagi setia pada komitmen itu.
Sungguh, aku sangat lemah. Aku begitu mudah jatuh di dalam godaan. Aku kalah oleh bujukan setan yang terus-menerus mengajakku untuk tidak setia. Namun, Ia selalu setia untukku. Ia tidak pernah memarahi aku ketika aku jatuh dan tidak setia. Malahan, kasihNya yang tanpa batas selalu tercurah kepadaku, merengkuhku, dan mengajakku kembali kepadaNya. Ia selalu memberi kesempatan, kesempatan, dan kesempatan. Ia tidak pernah lelah menungguku.
Ah... semua memang tidak akan pernah berlangsung secara instan. Selalu ada proses yang harus dijalani. Termasuk untuk setia. Dan dalam seluruh proses itu, tidak penting berapa kali kita terjatuh. Berapa kali kita kalah oleh godaan. Sebab yang lebih utama adalah saat-saat dimana kita bangkit dari hal tersebut. Saat-saat dimana kita kembali lagi kepadaNya dengan penuh kesadaran dan niat yang baru.
Untuk itu, hanya ucap syukur yang selalu aku lambungkan kepadaMu. Syukur atas segala anugerah. Syukur atas berbagai kesempatan. Syukur karena Engkau selalu setia menjagaku, manusia yang lemah ini.
2 komentar:
akh.. sama mas, saya juga merasakan hal yang sama. selalu berusaha menjadi lebih baik, membuat komitmen dengan diri sendiri. tapi ujung-ujungnya, selalu berkompromi dengan ego. hahahaha
Hai, apakabar sahabat.... :)
Datang untuk mengucapkan,
Selamat hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin.
-Ninneta-
Posting Komentar