Rabu, 15 Juni 2011

Ironis!

Sungguh ironis! Negeriku yang dulu gemah ripah loh jinawi, kini tak ubahnya bagaikan sarang penyamun. Para koruptor terus tertawa terbahak-bahak, lenggang kangkung seenaknya tanpa sedikitpun rasa bersalah. Sementara segala jenis mafia dan calo berkeliaran di segala tempat tanpa rasa malu. Kejujuran telah menjadi hiasan dinding yang semakin kusam dan berdebu. Juga cinta kasih kepada sesama serta semangat gotong royong hanyalah nilai-nilai usang yang sudah lama dibuang di tempat sampah.

Ketidakadilan ada di mana-mana. Kekerasan semakin merajalela di semua tingkat kehidupan masyarakat. Yang kaya bertambah kaya. Yang miskin semakin terjepit dan tak punya daya apa-apa. Mereka terus menjerit tetapi siapa yang mau mendengarkan? Para pemegang kekuasaan dan kebijakan itu malah sibuk saling sikut dan saling cakar untuk mempertahankan 'periuk' masing-masing.

Lalu, apa yang mesti kita lakukan? Pertama, terus berdoa. Memohon kepada Tuhan agar negeri ini dijauhkan dari segala angkara dan bagi orang-orang yang selama ini telah melakukan hal-hal yang merugikan orang lain segera diberi kesadaran karena toh segala hal yang ada di dunia ini fana belaka. Semuanya tidak akan berarti ketika kita dipanggil olehNya.

Kedua, introspeksi diri. Meneliti segala hal yang sudah kita katakan dan lakukan selama ini. Apakah yang aku katakan sudah sesuai dengan yang aku lakukan? Apakah aku juga tidak melakukan korupsi dan segala tindakan yang merugikan orang lain? Apakah aku lebih mengutamakan cinta kasih daripada kekerasan? Apakah aku mau bekerjasama dengan orang lain? Apakah hatiku terketuk dan segera mengulurkan tangan ketika orang lain membutuhkan bantuan?

Semoga kita mampu memilih yang terbaik. Demi hidup kita dan sesama yang ada di sekitar kita. Demi kebaikan negeri ini.

7 komentar:

eNeS mengatakan...

Pertamak...
Sepakat mas, kita harus lebih banyak berdoa, terutama mendekatkan diri pada Tuhan, dan sekaligus instropeksi diri.
Sayangnya rasa bhineka tunggal ika sudah hampir hilang. Sudah tak ada lagi rasa bersatu dalam perbedaan.
Good post

xamthone plus mengatakan...

yapz stju bgt tu mas memang qta hrz banyak berdoa kpd Yang Maha Kuasa,dan selalu berusaha untuk tetap semangt semoga negara kita ini saling bersatu...

catatan kecilku mengatakan...

Wah mas.., baca tulisan mas Goen jadi terasa miris nih.. :(

the others... mengatakan...

Memang sepatutnya kita mendoakan negeri ini agar dapat semakin baik di kemudian hari ya mas..

the others... mengatakan...

Memang sepatutnya kita mendoakan negeri ini agar dapat semakin baik di kemudian hari ya mas..

Yudi Darmawan mengatakan...

waaah, mas goen, udah lama nih saya gak main kesini,
btw saya mau ngasi award nih, silahkan diambil..

http://insideyudie.blogspot.com/2011/06/1st-anniversary-chronologist_21.html

Sinauw mengatakan...

yups betul mas saat ini Indonesia bagai tikus mati di dalam lumbung padi.