Rabu, 23 Mei 2012

Mendengarkan

Suatu hari, mulut protes kepada Tuhan, “Mengapa Engkau berbuat tidak adil padaku?” Tuhan kaget. Dipandanginya mulut dengan wajah penuh kasih. “Mengapa engkau berkata demikian. Apa yang telah kulakukan padamu?” “Lihatlah aku. Aku kesepian karena aku hanya hidup sendiri. Aku iri dengan telinga. Ia memiliki pasangan yang bisa diajak ‘curhat’ dan bekerja sama!” seru mulut dengan lantang. Tuhan hanya tersenyum. “Anak-Ku, engkau telah salah menilai maksud-Ku. Ketahuilah, Aku menciptakanmu sendiri karena Aku ingin engkau lebih banyak diam daripada berbicara. Aku ingin engkau bisa lebih mendengarkan dengan kedua telingamu daripada memuaskan mulutmu yang penuh ego.”

Tidak ada komentar: