Minggu, 06 Februari 2011

Bersama Malaikat

Barangkali, Anda merasa aneh dengan kalimat di atas. Malaikat? Apakah ada malaikat di dunia ini? Bukankah malaikat itu tempatnya di surga? Yah, Anda mungkin benar tapi mungkin juga salah. Karena memang ada malaikat di dunia ini, tepatnya manusia berhati malaikat. Dan, saya sudah menemukannya.

Malaikat itu adalah seorang perempuan berparas cantik. Aku sering memanggilnya bu Ina. Tubuhnya tidak bisa dikatakan ideal bahkan cenderung kurus. Namun secara keseluruhan, sosoknya sangat anggun. Keanggunan yang dibalut dengan kesederhanaan. Tutur katanya lembut. Senyumnya tulus.

Dan, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2562, 3 Februari, saya dengan beberapa rekan Pendamping PIA (Pendampingan Iman Anak) Gereja Katedral Semarang, berkesempatan berkunjung ke rumahnya. Kedatangan kami disambut dengan sukacita. "Sungguh, ini pengalaman yang luar biasa karena teman-teman mau berkunjung ke sini," begitu tuturnya saat menyalami kami satu per satu. Dan tak berapa lama, kami pun sudah bercengkerama, ngobrol ngalor-ngidul ketawa-ketiwi sambil ditemani kue-kue dan makanan khas Imlek.

Bu Ina yang malam itu ditemani suaminya kemudian mensharingkan kehidupannya. Tentang putri semata wayangnya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu saat genap berusia 9 tahun, 9 bulan, 18 hari, karena terjatuh saat naik kuda. Sebelumnya, Michell, nama putrinya, telah berpamitan kepada teman-teman sekelasnya bahwa ia akan pergi. Dan saat kematiannya pun ditandai dengan peristiwa yang aneh... turunnya hujan saat kemarau panjang. Tentu saja kematian Michell sempat membuat bu Ina dan suaminya terguncang tapi itu tidak lama karena mereka percaya bahwa ini adalah rencana Tuhan yang terbaik. Dan dukacita pun berubah menjadi sukacita.

Sukacita yang hampir sama juga menyelimuti kami malam itu. Sukacita di tengah kebersamaan yang indah. Bersama seorang perempuan berhati malaikat yang kami kagumi. Malaikat yang terus-menerus mengulurkan tangannya, membantu dengan tulus, ketika melihat kami ada dalam masalah. Malaikat yang begitu sederhana dan mau berbagi dengan siapa saja. Ah, semoga kami pun mampu meneladani segala tindakannya. Mampu menjadi malaikat di dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Andai semua itu terjadi, alangkah bahagia dan damainya hidup ini. Semoga.

8 komentar:

Megi Rahman mengatakan...

mampir buat ngucapin met tidur, moga mimpi indah :D

catatan kecilku mengatakan...

Orang2 yg berhati tulus banyak kita jumpai di sekitar kita. Kita bisa belajar tentang cinta dan ketulusan pada mereka ya..?

the others.... mengatakan...

Senangnya bisa bertemu dg orang2 berhati malaikat spt itu.

Clara Canceriana mengatakan...

aminnn, semoga kita bisa belajar dari sosok seperti malaikat itu

jejak langkahku mengatakan...

Selamat malam Om... Apa kabar?

place to study mengatakan...

Ikutan mampir Om...

Lily Simangunsong mengatakan...

smoga kita juga bisa berhati malaikat, sehingga hidup menjadi indah...

Ferdinand mengatakan...

Yupz aku setuju, DIA yg memiliki kita Dan menggenggam nafas hidup kita tau yg terbaik untuk kita... dan bukan hanya tau tapi juga selalu memberikan yg terbaik..... :P GBU mas...