Minggu, 27 Mei 2012

Siapa Mau Peduli?

Di sebuah jalan tanah yang tidak begitu lebar, onggokan sampah berserakan. Sampah plastik, bungkus rokok, limbah rumah tangga, bercampur menjadi satu. Sampah-sampah itu berasal dari tempat sampah bobrok di pinggir jalan. Tak berapa lama seorang pemuda melalui jalan itu. “Waduh, siapa sih yang kurang kerjaan ini. Bikin kotor saja!” guman pemuda itu sambil terus berlalu. Orang kedua yang melewati jalan itu berlaku sama. Ia hanya berhenti sesaat, menutup hidungnya dan berlalu. Orang ketiga apalagi. Dengan cuek, ia terus memacu sepeda motornya. Akhirnya, datanglah seorang nenek tua. Jalannya tertatih-tatih. Meski demikian pandangan matanya masih amat baik. Ia melihat onggokan sampah itu. Beberapa detik kemudian, tangannya dengan cekatan mengumpulkan sampah-sampah itu dan menaruhnya kembali di tempat seharusnya. Barangkali, apa yang dilakukan nenek itu adalah sesuatu yang amat langka saat ini. Kebanyakan orang lebih memilih untuk cuek dan tidak peduli. Itu kan bukan urusan gue… Ah, ngapain repot-repot kan udah ada tukang sampah… Uhh, nggak penting banget ngurusin yang begituan, udah bau, bikin tangan jadi kotor lagi. Semestinya, sampah adalah urusan kita semua karena kitalah yang menjadi penyumbang dan penghasil sampah paling besar di muka bumi ini. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus peduli dengan sampah. Jangan mau enaknya sendiri, setelah makan ini itu, menikmati ini itu, lalu buang sampah seenaknya. Lingkungan yang tadinya bersih, jadi kotor karena ulah kita. Satu hal yang perlu diingat, kalau kita nggak mau peduli dengan lingkungan, pasti lingkungan juga nggak akan peduli dengan kita? Nah, siapa yang mau peduli?

1 komentar:

eha mengatakan...

Kita yg sadar hrs mau 'mengotori tangan'. Biarpun yg kita lakukan nda seberapa, tp tetap saja ada artinya. Jadikan negeri kita tempat yg bersih n sehat :)