Senin, 04 Juli 2011

RencanaNya Sungguh Indah

Keyakinan ini terus saja menancap di sanubariku. Merekah di pikiran dan memampukan aku untuk mendaraskan syukur kepadaNya. Meski terasa pahit, menyedihkan, dan menguras air mata, tapi, inilah yang terbaik, yang sudah dirancangkanNya.

Tak terkecuali dengan peristiwa yang menimpa suami dari adik sahabatku. Hari Minggu lalu ia kembali ke pangkuan Tuhan setelah setahun menahan penderitaan akibat ginjalnya tak lagi berfungsi hingga harus melakukan cuci darah secara rutin. Hal yang terasa menyayat, ia pergi meninggalkan istri dan dua anak perempuannya yang cantik-cantik. Yang sulung baru masuk SMP sedangkan si bungsu kelas 1 SD.

Ingatanku pun melayang pada kejadian hampir 15 tahun yang lalu. Saat aku ikut ’ndekor’ rumah sahabatku untuk acara pernikahan adiknya. Dan beberapa tahun kemudian, aku juga ikut merasakan pengalaman saat menggendong ponakannya yang terlihat lucu dan menggemaskan. Ahh... kenangan ini akan terus terpatri di dalam benakku.

Tapi, rencana Tuhan berkata lain. Ia memanggil suami adik sahabatku pada saat anak-anaknya sedang bertumbuh. Ia memberi dukacita pada keluarga ini. Namun, dibalik segala penderitaan yang dialami, kasihNya sungguh tercurah. Ia memberi kesempatan pada keluarga ini untuk menata hati dan melepas dengan ikhlas ketika saatnya tiba. Memang ada air mata yang mengalir. Namun, kesedihan segera berganti dengan sukacita karena Tuhan sudah memberikan yang terbaik. RencanaNya sungguh indah.

Selamat jalan, Mas Heri
Tuhan sudah melepas segala penderitaanmu
Kini, saatnya engkau menikmati kebahagiaan bersamaNya

2 komentar:

buwel mengatakan...

Amiiin mas, ikut mendoakan saja sahabatnya mas, moga amal ibadahnya diterima ya

achen mengatakan...

Semua Takdir tak pernah salah dan selalu tepat ya..