Minggu, 03 Oktober 2010

Semarang Kaline Banjir...

Kalimat di atas adalah lirik sebuah lagu bernuansa Jawa yang amat dikenal di kota Semarang. Apakah hanya sekedar lirik? Ternyata tidak. Kalimat itu menggambarkan hal yang sebenarnya. Kenyataan yang aku lihat pagi ini saat aku mengantarkan istriku berbelanja keperluan untuk membuat kue di pasar Johar.

Di saat menunggu, pandanganku terarah pada kali yang berada di tempat itu. Miris! Itulah yang pertama kali aku rasakan. Kali yang kotor dengan air berwarna hitam pekat, berbau, dan beberapa bagiannya dipenuhi dengan sampah. Celakanya lagi, ketinggian air sudah hampir mencapai bibir pembatas yang menjadi batas jalan dengan kali itu. Mungkin jika terjadi hujan yang sangat lebat, air kali yang kotor dan berbau itu akan memenuhi jalan dan tentunya juga pasar.

Ah... Semarang (memang) kaline banjir... Banjir sampah. Juga banjir ketidakpedulian. Bagaimana dengan kali di tempat sahabat?


14 komentar:

Clara Canceriana mengatakan...

wahh minggu kemarin pun bagian depan rumahku banjir, komplekku banjir dan banyak sampah yang menggenang xD

Clara Canceriana mengatakan...

apa kabar mas? heheheh~ lama aku tak kunjungan, maap ya

Darin mengatakan...

Kali-kali di wilayah urban memang rata2 begitu Mas, semua sama di negara2 dunia ketiga yang pengelolaan tata wilayah kotanya belum mapan.

Apa mungkin ini cerminan dari bangsa kita yg 'agak' pemalas ya Mas, membuang sampah di kali karena bisa langsung hilang dibawa arus tanpa mesti susah2 membuang ke tempat sampah?

Hmm, lagi2 ini PR untuk Pemkot yg bersangkutan, gimana deh caranya biar kali bukan lagi sekedar tempat bilas sampah massal..

aziz miring mengatakan...

untung jogja blm banjir :D

non inge mengatakan...

semua tugas bersama... pemerintah tak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan rakyat...
ah... semoga sampai waktunya nanti lagu itu benar2 hanya tinggal menjadi lirik semata >.<

Yudi Darmawan mengatakan...

foto dokumentasinya mantp mas..!

catatan kecilku mengatakan...

Jadi inget syair lagu itu, mas. Ternyata Semarang memang langganan banjir to..?

the others.... mengatakan...

Heran banget dg perilaku masyarakat yg masih suka membuang sampah seenaknya, terlebih2 lagi membuang sampah di sungai. Begitu banjir datang, mereka juga yg menerima akibatnya.

Irma Senja mengatakan...

bukan hanya jakarta yg banjir ternyata ya mas,...??

kesadaran masyarakat ttg penting nya membuang sampah pada tempatnya memang blm merata.

aranaiya mengatakan...

Semua Ulah masyarakatnya juga...

Lily Simangunsong mengatakan...

ulah masyarakat, penataan kota yang belum bagus....semua dehhhh....akibatnya terjadilah banjir....

EKA mengatakan...

hahaha...setali tiga uang, di Jakarta lebih PARAH!!! wkwkwkwk....

Anak Nelayan mengatakan...

wah kok cocok karo lagune ..hehehe

nuranuraniku.blogspot.com mengatakan...

siang mas,
wah sampah sampai begitu, sembarangan buangnya ,makanya kaline banjir.