Rabu, 05 Agustus 2009

Surat Untuk Tuhan

Tuhan,
malam ini, aku menulis surat kepadaMu
aku sudah lelah
bahkan teramat lelah dengan hidupku
siang tadi, rumah reot beratap ijuk
yang aku bangun dari sisa tetesan peluh
porak-poranda oleh mobil besi aparat
“Rumahmu ada di atas lahan pemerintah!”
“Rumahmu mengotori keindahan kota!”
begitu kata mereka
segala teriakan, umpatan bahkan tangis menghiba
tak mereka hiraukan
mereka seakan tuli dan buta

Seringkali aku hanya dijadikan obyek
ketika butuh dukungan dan suara mereka datang
sambil menawarkan aneka bantuan dan kemudahan
lalu, saat keinginan mereka tercapai
dengan sekejap aku dilupakan
tanpa rasa malu
mereka menumpuk kekayaan pribadi
perut semakin membuncit
harta semakin berlimpah
sedangkan aku
hanya bisa menatap bingung
sambil menggeleng tak percaya

Aku juga sudah bosan
dengan aneka rencana, slogan, janji,
bahkan berbagai peraturan
karena semua itu hanyalah dalih
untuk melanggengkan kekuasaan mereka
anehnya, mereka juga tidak segan-segan
saling bersitegang, saling sikut bahkan saling cakar
jika ada orang yang berani mengusik
kekuasaan dan kekayaan mereka

Terkadang aku berpikir
mengapa Engkau tidak adil kepadaku?
mereka begitu terhormat, kaya, berkuasa
sedangkan aku miskin, tersingkir dan harus dilupakan

Tuhan,
malam ini, aku memberanikan diri
menulis surat kepadaMu
karena sudah tidak ada lagi
yang mendengarkanku di dunia ini
aku percaya, Engkau punya rencana indah untukku
aku hanya terus berharap
semoga cinta yang dulu Engkau berikan
tidak akan pernah padam
walau aku hanyalah orang miskin
yang tersingkir dan dilupakan

5 komentar:

buwel mengatakan...

semoga di kabulkan doa nya mas....amiin

eha mengatakan...

Aku sering melihat wong cilik yg dikejar-kejar aparat dg segala macam alasan. Terlepas dari apa pun latar belakangnya, sepatutnya tindakan aparat lebih manusiawi.

Birokrasinya juga piye tu, jangan gubuk reyot di lahan terlarang dibiarkan berdiri dg pungutan uang keamanan; ntar kalo sudah berderet banyak seenaknya digusur begitu saja.

Yolizz mengatakan...

amiinnn... semoga suratnya 'dibalas' yah oleh Tuhan :)

Unknown mengatakan...

Hanya Tuhan yg selalu mengasihi kita tanpa peduli keadaan kita.

yusfita mengatakan...

kata siapa sudah tidak ada yang mendengarkan di dunia? aku masih mau kok mendengarkan, buktinya aku bacain curhat ini. ehehehe.. yups..GOD selalu ada buat kita, apapun keadaan kita. smile.. :)