Kamis, 23 September 2010

Jayus

Jayus Surya Pradana. Itulah namaku. Aku, anak bungsu dari keluarga Prawiro. Aku dan keluargaku tinggal di sebuah desa kecil di Jawa Tengah. Ayahku seorang petani sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Kakakku, laki-laki, sering aku panggil dengan sebutan Bagong karena tubuhnya gendut tapi pendek. Umurnya selisih dua tahun denganku.

Semenjak kecil, aku dan kakakku dididik untuk hidup sederhana. Maklumlah, keluarga kami bukan keluarga berada tapi tergolong keluarga yang pas-pasan. Maksudnya, pas ada makanan ya di makan, pas tidak ada ya mesti harus berpuasa. Meski demikian, ayahku selalu berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk aku dan kakakku. Menurutnya, pendidikan itu penting untuk masa depan dan bisa meningkatkan harkat kehidupan. Lagipula ia tidak ingin anak-anaknya hanya seperti dirinya yang SD saja tidak tamat.

Karena prinsip itulah, ayahku bekerja keras setiap hari. Di sela-sela waktu senggangnya ia mengerjakan pekerjaan apa pun. Asal halal dan menghasilkan uang, pasti akan dilakukannya. Ia juga mewajibkan aku dan kakakku untuk mulai belajar mencari uang sendiri.

Setelah lulus SMA, aku memberanikan diri untuk pergi ke kota. Selain karena alasan mencari pekerjaan yang lebih layak juga karena aku ingin mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Awalnya, ibuku sangat keberatan dan sempat menangis tersedu-sedu. Namun setelah mendapat ’penghiburan’ dari ayah, akhirnya ia luluh dan mengijinkanku pergi.

Ternyata, kehidupan di kota tak seindah bayanganku. Aku harus siap ditolak, berani hidup menggelandang, dan makan seadanya. Tak jarang, aku juga mesti puasa sekian hari karena tidak memiliki uang sepeser pun. Namun, semua itu tidak menghalangi tekadku. Aku ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

Rupanya, Tuhan mengabulkan keinginanku. Aku mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik. Karena hasil kerjaku yang cukup baik, aku mulai mendapatkan kepercayaan dari bos dan diangkat sebagai tangan kanannya.

Dua tahun kemudian, aku memutuskan untuk meneruskan pendidikan. Aku mengambil kuliah sore hingga malam hari di sebuah akademi akuntansi.

Meski capek setelah seharian bekerja, aku berusaha tetap fokus dalam kuliahku. Aku selalu belajar dengan sungguh-sungguh. Tak jarang, aku juga mengerjakan tugas-tugas kuliah hingga larut malam. Berkat kerja kerasku itu, aku selesai kuliah tepat waktu bahkan menjadi lulusan terbaik.

Setelah mendapat bekal pendidikan yang cukup baik, aku berusaha mencari pekerjaan baru. Tidak seperti masa sebelumnya, kali ini terasa lebih mudah. Segera saja, aku mendapatkan pekerjaan di lembaga keuangan terkemuka dengan gaji yang tinggi.

Satu setengah tahun bekerja, aku mulai dapat membeli rumah. Aku juga sudah memiliki mobil pribadi. Tabunganku di salah satu bank pemerintah pun mulai menggembung.

Akhirnya, aku dapat mewujudkan impian masa kecilku. Menjadi orang kaya dan memiliki banyak uang. Namun, kekayaan yang terus bertambah mengubah kepribadianku. Aku menjadi orang yang pelit dan egois. Aku terus merasa kurang dan tidak puas. Aku ingin terus menambah kekayaan dan harta bendaku. Aku tidak peduli walau cara yang aku lakukan merugikan orang lain. Yah, aku tidak peduli!

6 komentar:

BENY KADIR mengatakan...

Salut atas perjuangan dan kerja kerasnya utk menjadi orang yg sukses.
Banyak orang menjadi sukses karena latar belakang keluarga yg serba susah.
Namun menjadi aneh ketika mereka sukses berlagak bak kacang lupa kulit.
Moga kita tidak menjadi orang yg tamak ya, Mas.
Salam buat keluarga.

-Gek- mengatakan...

jangan lupa ..
diatas langit masih ada langit..

non inge mengatakan...

pernah merasaka susah bukan menjadi alasan untuk akhirnya ketika mendapatkan kesempatan untuk sukses menjadi seorang yang tamak...

seperti halnya kemiskinan yang akhirnya diambil ALLAH darinya dengan memberikan kesempatan untuk sukses... maka sukses itu nantinya akan terambil juga darinya jika ALLAH mau... >.<

Blogger mengatakan...

hmmm perjuangan panjang...
namun seharusnya tidak memilih jalan yang salah untuk meraih kesuksesan ya mas
Sukses Slalu!

penghuni60 mengatakan...

BRAVO !!!

Semangat trs, sukses trs!

Irma Senja mengatakan...

setuju dgn komentarnya inge ^^

selamat malam mas :)