Sabtu, 11 September 2010

Salib


“Mengapa kamu berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?”

Sabda di atas aku dengar saat mengikuti misa pagi hari ini. Sabda itu mengingatkan aku akan salib. Yah benar, salib! Salib selalu mempunyai empat arah. Ke atas, ke bawah, ke kanan dan kiri. Ke atas sebagai perlambang bahwa kita harus selalu mengingat dan menyembahNya. Dia yang telah memberikan hidup, menjaga, dan merawat kehidupan kita di dunia ini. Ke kanan dan ke kiri menjadi tanda bahwa setelah mendapatkan karunia kehidupan dariNya dengan segala kelebihan dan kekurangan, kita perlu berbagi dengan sesama. Saling menolong, memberi kasih, dan menjadi saluran berkat untuk orang lain. Dan yang terakhir adalah ke bawah untuk mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah abadi. Semua akan lenyap dalam sekejap jika itu atas perkenanNya.

Keempat arah itu harus berjalan secara seimbang. Yang satu tidak boleh melebihi yang lain atau mengurangi yang lain.

Maka, tidak ada gunanya kita melakukan kewajiban agama kita dengan tekun jika tutur kata, perbuatan, dan tindakan kita menjadi ’batu sandungan’ bagi orang lain.

1 komentar:

catatan kecilku mengatakan...

Mas..., makasih atas kunjungannya..
Maafkan salah dan khilafku selama ini ya.