Jujur itu ajur, kata temenku suatu siang. ”Coba kalo mas pas lagi berangkat ke kantor telat setengah ato bahkan satu jam, trus bos yang kebetulan datangnya siang nanya: ’hari ini datang telat ya?’. Pastinya karena enggak ketahuan sama bos, mas akan bilang kalo enggak telat. Coba kalo bilang telat, pasti deh mas akan diomelin habis-habisan. Nah, ajur kan...!” jelasnya lebih lanjut. Dan aku hanya bisa manggut-manggut mendengar penjelasannya.
Dulu, beberapa tahun yang lalu, aku pernah dihadapkan pada situasi yang rumit. Di satu sisi, aku melihat ketidakjujuran terpampang di depan mataku. Temanku menjual barang dengan harga yang tidak semestinya. Harga yang sudah tertera pada label barang diganti dengan harga yang lebih tinggi. Dan keuntungan dari selisih harga ini diambil oleh pribadi yang bersangkutan. Sementara di sisi yang lain, aku tidak memiliki keberanian untuk menegor atau sekedar mengingatkan bahwa hal itu tidak benar. Hal seperti ini terus saja berlangsung dan aku semakin terdiam. Bahkan kadang-kadang aku juga mau menerima pembagian uang dari perbuatan tidak jujur tersebut.
Di negara ini, banyak sekali ketidakjujuran yang bisa kita lihat. Mulai dari kasus Marsinah, Udin hingga Munir yang tidak diketahui siapa pembunuhnya. Kasus pemalsuan yang sedemikian marak dan tersebar luas dalam keseharian kita. Para politisi yang berbeda sikap saat sudah mendapatkan jabatan yang empuk hingga melupakan deretan janji-janji surga yang pernah diucapkan. Dan masih banyak contoh yang lain.
Untuk bisa berpikir, bersikap dan bertindak jujur, butuh keberanian. Keberanian yang didukung oleh keyakinan diri. Yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah. Dan untuk itu kita memang harus siap ’ajur’. Tidak disenangi teman, dikucilkan dari pergaulan, difitnah dengan semena-mena hingga berkorban nyawa, itulah yang akan menjadi konsekwensi. Namun apalah artinya ’ajur’ di dunia jika kelak kita mendapatkan kemuliaan di sorga. Nah, beranikah kita untuk berpikir, bersikap dan bertindak jujur?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar