Senin, 03 Agustus 2009

Kematian

Warga RT 02 siang itu geger. Pak Jo, seorang pensiunan tentara yang terkenal baik dan ramah di mata warga dikabarkan meninggal dunia. Sontak berita ini kemudian menyebar dengan cepat bagaikan wabah virus flu babi yang saat ini sedang hangat dibicarakan. Banyak orang kaget. Tak sedikit pula yang tidak percaya dengan kebenaran berita itu. Termasuk Lastri, tetangga depan rumah Pak Jo.

"Apa, Pak Jo meninggal!" ucap Lastri tak percaya. "Ini pasti kabar bohongan. Lha wong tadi, barusan ngobrol denganku di teras rumah. Kamu dapat kabar dari siapa, Jun?" tanya Lastri kepada Juni, pembantu rumah tangganya yang barusan menyusulnya ke warung.

"Bener bu, ini bukan kabar bohong. Pak Jo baru saja meninggal," terang Juni dengan gugup. "Kalau masih tidak percaya, ibu bisa lihat sendiri di rumah Pak Jo," lanjut Juni seraya beranjak pergi.

Benar saja. Di rumah Pak Jo terlihat ramai. Banyak orang yang berkerumun mengelilingi dipan di ruang tengah. Istri Pak Jo nampak terkulai lemah di kursi pojokan. Wajahnya sembab habis menangis. Sementara Dian, cucu kesayangan Pak Jo masih menangis histeris. Di dipan itu, Pak Jo terbaring kaku dengan masih mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek hitam. Menurut cerita dari Bu Jo, Pak Jo terjatuh di kamar mandi saat hendak buang air besar. Saat diangkat, ternyata nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

Kematian memang selalu datang bagaikan pencuri. Ia tidak pernah memandang waktu, tempat, jabatan, kaya-miskin, bahkan siap atau tidak siap. Jika takdirnya telah tiba, semua orang tidak akan pernah bisa menghindar. Siapa sangka, Pak Jo yang barusan ngobrol dengan Lastri di teras rumah, beberapa menit kemudian meninggal dunia. Sama halnya dengan orang-orang yang berada di restoran JW Marriot pada jumat pagi (17/7) itu. Tiba-tiba saja ledakan bom meluluhlantakkan seluruh ruangan dan tubuh-tubuh mereka. Atau juga bapak, ibu, anak, yang sedang asyik terlelap dibuai mimpi, harus tewas mengenaskan karena rumah mereka hangus dilalap si jago merah. Dan masih banyak jenis dan cara kematian yang lain.

Jadi, sejatinya kita ini hanya sedang antre. Menunggu kematian yang pasti akan datang memeluk kita. Sementara hal itu belum datang, kita patut selalu bersyukur karena masih diberi kesempatan. Syukur yang kemudian kita wujudkan dengan selalu mawas diri. Apakah hidupku sudah sesuai dengan kehendak-Nya? Apakah pikiran, tutur kata dan perbuatanku sudah memberikan kebaikan untuk orang lain? Jika kedua hal ini sudah (selalu) kita lakukan, maka kita akan tersenyum bahagia jika akhirnya kematian itu datang. “Ini aku Tuhan, aku sudah siap.” Semoga.

15 komentar:

SeNjA mengatakan...

pertamaxxx g y ????

SeNjA mengatakan...

hihihi...pertama ternyata....

SeNjA mengatakan...

Kematian adalah satu-satunya yg pasti dalam kehidupan ini y mas...

semua org akan mendapatkan gilirannya,tinggal waktuny saja dan hanya Dia yg Maha Mengetahui...

come n share mengatakan...

lahir,bay,anak,remaja,dewasa,tua...urutan ini sudah menjadi bahagian dalam hidup..dan kematian adalah akhir dari segalanya..dan setelah itu surga atau neraka. Kemana kita? tinggal melihat segala cara hidup kita selama di dunia...

yusfita mengatakan...

ga ada seorangpun yang tau kapan waktunya akan meninggal.
Bener mas, selagi kita masih diberi kesempatan hidup kita harus mawas diri, menghargai, dan melakukan yang terbaik dan berkenan untukNya.

Unknown mengatakan...

Kalo boleh memilih kita selalu pengin berumur panjang
agar selalu punya kesempatan untuk memperbaiki diri

waluyo mengatakan...

tak ada yang abadi, tak ada yang hakiki, tak ada yang kekal di dunia ini kecuali hanyalah Dia sajalah. Semoga amal perbuatannya diterima di sisiNya.amin

Kabasaran Soultan mengatakan...

Tiap-tiap yang bernyawa pastilah akan meninggal atawa mati... dan itu hukum besi semesta yang tidak bisa diingkari.... jadi jelas bahwa hidup hanya sekali ...buatlah ia berarti.
nice sharing bro....

anazkia mengatakan...

Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, maka hanya kepada-Nyalah kita di kembalikan.

Pasang Iklan Baris mengatakan...

Kematian itu bisa datang kapan saja menghampiri kita, malaikat pencabut nyawa itu akan datang kepada kita tanpa kita undang. entah dalam keadaan apa kita saat itu.
jadi sebisa mungkin kita harus selalu mempersiapkan diri dalam hal itu dari sekarang. karena kita tidak tau kapan malaikat itu datang menghampiri kita!
Iklan Gratis

Nadja Tirta mengatakan...

Enjoy your Life, Cz life is so short.. dalam jalan Tuhan pastinya..

Unknown mengatakan...

selamat mas...

dah bikin aku merinding nih..,he he
renungan yang harus direnungkan..

mumpung sempet ngeblog komentnya aku rapel mas :)

reni mengatakan...

Bicara tentang kematian.., hari ini juga ada berita kematian yang mendadak... Mbah Surip 'tak gendong' meninggal.
Memang kematian adalah rahasia-Nya. Kapan waktunya akan datang tak ada yang mengetahuinya..
So.., siapkan bekal kita dalam menghadapi kematian..

Unknown mengatakan...

i love u full

Anonim mengatakan...

jodoh, kematian, rezeki dan kehidupan ada di tangannya...