Rabu, 26 Agustus 2009

Memahami

“Ternyata memahami itu lebih sulit daripada mengerti. Orang yang mengerti belum tentu juga memahami. Sebaliknya, orang yang memahami pasti juga mengerti.”

“Wah, aku kok belum begitu ‘dong’ dengan perkataanmu. Maksudnya gimana?”

“Begini, misalkan saya terhadap kamu. Saya ngerti kamu itu siapa; nama kamu, tempat tinggal kamu, orangtua kamu, hobi, dan tentunya masih banyak lagi. Tapi apakah saya paham sifat-sifat kamu yang sesungguhnya?”

“Jadi, memahami itu memiliki arti yang lebih dalam dan pastinya lebih rumit ya?”

“Benar! Memahami tidak sekedar dihadapkan pada wujud fisik belaka, yang tampak, tapi lebih fokus pada hal-hal yang bersifat rohani, yang tidak kelihatan.”

“Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa ‘memahami’ khususnya dalam hubungannya dengan orang lain?”

“Pertama, kita harus kembali kepada diri kita sendiri. Seberapa jauh kita mengenal diri kita, bukan hanya secara fisik tetapi lebih pada perasaan, hati. Mengenal kelebihan dan kelemahan kita.”

“Kalau begitu, kita perlu merefleksi diri kita terlebih dahulu?”

“Benar. Siapa saya? Apa yang saya sukai atau tidak saya sukai? Mengapa saya bertindak demikian atau tidak bertindak demikian? Mengapa saya merasa bahwa tindakan saya salah atau sebaliknya? Apa yang menjadi dasar setiap tindakan yang saya lakukan? Nah, kalau kita bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan jujur, kita dapat mulai belajar memahami orang lain. Satu hal yang harus selalu diingat, tiap-tiap pribadi adalah unik. Tidak ada satu pun yang sama bahkan untuk pasangan kembar sekalipun. Semua memiliki perbedaan dalam segala hal. Dan perbedaan diciptakan dengan maksud agar masing-masing pribadi dapat saling melengkapi. Bukankah dengan perbedaan, dunia ini akan semakin indah?”

“Tapi, bukankah ‘memahami’ itu nggak bisa berjalan dalam sekejap. Dibutuhkan proses yang lama dan penghayatan secara terus menerus?”

“Tepat sekali! Pada dasarnya, seluruh perjalanan hidup kita adalah proses untuk memahami. Dan dalam menghayati proses itu, kita harus selalu membuka diri, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar. Dengan demikian segala kecemasan, ketakutan, dan praduga yang negatif dapat kita singkirkan dalam hidup kita. Nah, selamat memahami!”

16 komentar:

yusfita mengatakan...

betul mas, memahami orang lain bukan perkara mudah. bisa tercapai jika kedua pihak saling membuka diri dan terlibat dalam hubungan yang cukup dekat. bener ga yah? hehe

NURA mengatakan...

salam sobat
benar sobat memahami sesuatu ngga gampang ya,,harus menempuh beberapa kriteria dan proses.

agoez3 mengatakan...

Jadi, orang pintar masih kalah dengan orang yang paham:)

lina-happy family mengatakan...

Setuju Mas, memahami memang bukan proses instan, butuh lebih banyak waktu, tenaga dan pikiran.

Kabasaran Soultan mengatakan...

Siiiip deh masa.
Setelah baca ini ..aku jadi paham...

terjaga mengatakan...

kapan ya kita bisa saling memahami satu sama lain.. hehehe

Pasang Iklan Gratis mengatakan...

siiippp....bener banget, memahami seseorang emang agak sulit, makanya itulah pentingnya ukhuwah islamiya ^_^ mengenal, memahami, tolong menolong, merasakan senasib sepenanggungan. jadi mungkin kita baru di tahap mengenal aja ya hihihii.......mengenal aja ndak komplit ^_^

kenali dan kunjungi objek wisata di pandeglang

dj martha mengatakan...

kalau kita sendiri mau dipahami oleh orng lain,

maka cobalah kita untuk memahami orang lain.

Fanda mengatakan...

Banyak orang merasa memahami, padahal mereka cuma mengerti. Dan kebanyakan konflik antar manusia disebabkan kurangnya memahami ini...

kenali dan kunjungi objek wisata di pandeglang mengatakan...

betul kawan :) sepakat banget deh. untuk bisa memahami, kita harus bisa mengenal dulu :)

Fitri Alifah
Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Unknown mengatakan...

Memahami orang emang sulit
tapi kadang kita suka egois ya..
minta selalu orang lain memahami
tapi ya itu manusiawi sih

Salam kenal ya..
mampir ke blogku..
tengkyu

Yudie mengatakan...

Memahami memang lebih susah daripada sekedar mengerti. Butuh waktu dan tentu saja aku setuju pendapat Mas Goen, lebih kearah rohani yang benar-benar kita selami jiwa seseorang....

Fanny and Fanda mengatakan...

betul memahami itu lebih dari sekedar mengerti.

reni mengatakan...

Semoga aku sudah mampu memahami orang-2 dekatku dengan lebih baik lagi...
Memang untuk mampu memahami dibutuhkan proses yang lebih lama.

pengumpul blog mengatakan...

salam sahabat...
untuk memahami orang lain, kita mesti memahami diri kita dahulu.

Ratusya mengatakan...

mampir balikkk
hm.. mungkin juga karena presure dr pihak terkait?