Sabtu, 25 September 2010

Kasno

Pagi baru saja berganti dengan siang. Di dekat pos polisi sebelah lampu merah itu, Kasno beristirahat. Di sampingnya tergeletak sapu lidi bertangkai panjang yang menjadi alat kerjanya sehari-hari. Sesaat, ia mengusap peluh yang menetes di dahinya. Pekerjaan sebagai penyapu jalan memang cukup melelahkan. Apalagi, tiap hari ia harus berangkat pagi-pagi. Membersihkan jalanan yang masih lengang agar terlihat bersih sebelum orang-orang beraktifitas.

Meski lelah dan tiap hari berkawan dengan debu, ia tidak pernah mengeluh. Ia justru selalu bersyukur pada Tuhan. Bersyukur atas hidup yang telah diterimanya selama ini. Bersyukur untuk pekerjaan yang sudah 'dilakoninya' hampir 5 tahun ini. Memang hanya sebagai penyapu jalan. Tapi baginya, itu sudah cukup berharga mengingat pendidikannya yang hanya tamatan SMP.

Ia juga sangat bersyukur karena Tuhan sudah memberikan Murti untuknya. Murti, istrinya, perempuan berperawakan kecil dengan wajah yang cantik. Istri yang baik dan setia. Istri yang mau menerima apa adanya dan tidak banyak menuntut.

Dari perkawinannya dengan Murti yang sudah berjalan 6 tahun, lahirlah Redo, putra semata wayangnya yang kini berusia 4 tahun. Buah hati yang amat disayanginya dan menjadi sumber penghiburan di kala penat merasakan beban hidup.

Beban hidup memang dirasakannya semakin berat dari hari ke hari. Semakin menghimpit dan membuatnya harus terus memeras otak, mencari berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka, ia tidak pernah malu melakukan pekerjaan apa pun selepas pekerjaan utamanya. Yang penting tidak merugikan orang lain dan selalu dilandasi dengan kejujuran, begitu prinsip yang selalu dipegangnya.

8 komentar:

Laksamana Embun mengatakan...

Setuju kang, hidup ini tidak usah merugikan orang lain..

ichaelmago mengatakan...

semua pekerjaan, asal dilakukan dengan hati yang riang..pasti menyenangkan :D yang penting halal, ya ga? :)

Ello Aris mengatakan...

Ya... kita memang syukuri apa yang ada. jangan pernah menyerah dengan keadaan

catatan kecilku mengatakan...

Meski hidup dalam kesederhanaan tapi Kasno memiliki kejujuran hati dan kekayaan budi...
Salut utk Kasno. Semoga kita masih memiliki banyak Kasno2 yg lain..

the others.... mengatakan...

Thanks utk kisah Kasno yang luar biasa Mas. Semoga bisa menjadi contoh bagi orang2 lain.
Maaf nih baru bisa blogging lagi setelah sekian lama absen...

Lily Simangunsong mengatakan...

Hidup adalah anugrah yang harus senantiasa di syukuri... GBU mas....

Winny Widyawati mengatakan...

Bersyukur, tidak merugikan orang dan jujur...
Itu intinya ya mas...:)
TErimkasih sdh berbagi ya mas

Blogger mengatakan...

sudah semestinya kita mensyukuri segala nikmat, berusaha memberikan yang terbaik jangan merugikan orang lain dengan begitu hidup terasa lebih bahagia