Katanya, negeri ini adalah negeri yang makmur, yang gemah ripah loh jinawi. Kekayaan alamnya melimpah-limpah tak terbatas. Namun, mengapa masih banyak kemiskinan di negeri ini. Masih banyak mereka yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak, mereka yang harus putus sekolah dan tidak bisa bersekolah, mereka yang tidak memiliki pekerjaan yang pantas, mereka yang lebih memilih menanggung penderitaan akibat sakit karena ketiadaan biaya untuk berobat.
Katanya, orang-orang di negeri ini ramah tamah dan murah senyum. Namun anehnya, kekerasan terus saja meningkat dan menjadi konsumsi sehari-hari di televisi. Sedikit saja salah paham, langsung menyulut pertikaian yang tidak jarang menyebabkan nyawa melayang.
Katanya, bhineka tunggal ika dijunjung tinggi di negeri ini. Namun, mengapa masih saja ada orang-orang yang mempermasalahkan dan membesar-besarkan perbedaan. Menganggap dirinya yang terbaik sedangkan orang lain harus diperangi karena dianggap menjadi duri.
Katanya, para wakil rakyat itu berjanji akan memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Namun, ternyata semua itu hanyalah kebohongan semata. Mereka hanya berjuang untuk kepentingannya sendiri.
Katanya, ah... katanya... Ternyata di negeri ini memang terlalu banyak katanya. Terlalu banyak orang yang pintar ngomong dan memberi komentar. Terlalu banyak katanya... sehingga kita menjadi lupa untuk mewujudkannya di dalam tindakan. Andaikata teringat... kita hanya mampu bertindak atas nama diri sendiri, bukan untuk orang lain.
4 komentar:
Perkataan tanpa tindakan adalah sia2 belaka..
Yuk mari sama2 membangun Negeri ini dengan penuh Cinta ^^
Katanya..ya katanya..sepakat mas. Republik ini membutuhkan ppemimpun dengan perubahan revolutif (tapi tanpa kekerasan).
katanya... dan katanya...
ah...
sedikit bicara banyak bertindak itu mungkin yang lebih dibutuhkan ^^
katanya...katanya....janji tinggal janji hehehe....
Tetap semangat mas....GBU
Posting Komentar