Jumat, 03 September 2010

Ketergantungan

Bu Iin sedang asyik nonton sinetron kegemarannya di televisi. Malam ini adalah episode terakhir dan ia tidak ingin melewatkan sedetikpun pandangan dari depan televisi. ”Sinetronnya bener-bener bagus, ceritanya sangat menyentuh dan menguras air mata. Apalagi para pemerannya ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Pokoknya, bakal nyesel deh kalo sampai tidak nonton,” jelasnya memberi alasan. Sayangnya, karena ketergantungan itu, membuatnya jadi lupa dengan keadaan sekelilingnya. Lupa dengan warungnya yang didatangi oleh tetangga yang butuh membeli sesuatu. Lupa dengan anak semata wayangnya yang minta ditemani saat belajar. Juga lupa dengan suami yang ada di sampingnya.

Pak Ros setali tiga uang dengan Bu Iin. Dia amat tergantung dengan harta kekayaannya. Akibat ketergantungan itu ia tidak rela jika hartanya berkurang. Berkurang No, Bertambah Yes! Itu prinsipnya. Dan akibat keyakinan itu membuatnya melakukan segala cara untuk mengumpulkan harta kekayaan walau itu dengan jalan yang tidak baik dan merugikan orang lain.

Sama seperti Bu Iin dan Pak Ros, kita pun juga memiliki ketergantungan masing-masing. Dan akibat ketergantungan itu sering membuat kita menjadi mandeg, diam, dan tidak mampu (dan mau) melakukan sesuatu tanpanya.

Tentu semua itu tidak benar. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua bisa datang dan pergi secepat kedipan mata. Satu hal yang harus selalu ditanamkan dalam hati: kita datang ke dunia ini tidak membawa apa-apa dan akan kembali kepadaNya juga dengan tangan kosong. Mengapa kita tidak mau melepaskan ketergantungan kita?

6 komentar:

non inge mengatakan...

kadang sepertinya kita tergantung tanpa kita sadari...

makasi Om... sudah mengingatkan ^^

RanggaGoBloG mengatakan...

betul sekali.... Kadangkala dan seringkali kita tidak pernah sadar dengan ketergantungan yang kita derita... Kadang kita menganggap suatu ketergantungan menjadi suatu hal yg biasa... Jadi ya semoga kita bisa semakin bisa mengntrol diri, sekedar untuk berhenti sejenak dari hal yg kita senangi dan meluangkan waktu sejenak untuk melihat sekitar kita....

ivan kavalera mengatakan...

Adiktif..terhadap sesuatu memang menjadi candu tanpa kita sadari ya.

Ferfau mengatakan...

wah, makasih pak udh diingatkan... saya juga suka ketergantungan sama handphone, bawaannya bosen aja klw ga pegang itu barang. hehehe...
ijin follow blognya ya...
salam kenal...

harto mengatakan...

ketergantungan pada kehidupan dunia maupun kepada makhluk2nya itu tidaklah benar dan tidak dianjurkan, hanya satu saja yang boleh kita hidup dan berharap serta ketergantungan yang abadi hanyalah kepada Tuhan Yang maha Esa.
trims atas infonya sudah mengingatkan kita semua untuk berinstropeksi diri akan arti dari ketergantungan. sukses selalu n tetap semangat

eka mengatakan...

Wedew...aku merasa 'tersenti'...selama ini ketergantungan kepada FB dan blog...hehehhe....(nonton juga dink....)