Jumat, 17 September 2010

Mau Menulis Apa Ya?

Ini adalah pertanyaan ‘klasik’ yang sering hinggap di kepalaku. Kadang kalo pas lagi penuh dengan ide, pertanyaan ini bisa langsung kujawab tanpa berlama-lama. Tinggal duduk di depan komputer, jari-jemari menari di atas keyboard, dan jadilah sebuah tulisan. Namun tak jarang, justru terjadi sebaliknya. Sudah puluhan menit berpikir, ide tak kunjung muncul. Nah, di saat-saat seperti ini, pertanyaan itu begitu menyiksaku.

Mengapa ide bisa muncul begitu mudah bahkan saling susul menyusul tapi di lain waktu terasa seret, hilang, bahkan tidak ada sama sekali? Mungkin jawabannya adalah karena aku kurang fokus. Bukankah sebenarnya ide itu sudah terserak di sekelilingku? Berbagai pengalaman yang aku alami, perjumpaan yang terjadi dengan sesama ciptaan, aneka perasaan yang muncul saat melihat suatu peristiwa, buku-buku, majalah, film, sinetron. Semua itu adalah sumber ide yang tidak pernah kering.

Selain kurang fokus, ada satu hal lagi yang sering menggangguku. Hal itu bernama rasa malas. Ya, malas. Malas berpikir untuk mendapatkan ide. Malas duduk di depan komputer dan mulai mengetik karena suatu ‘alasan’ yang kadang dibuat-buat. Juga, malas jika harus mendisiplinkan diri.

Semua itu menjadi tantangan yang harus aku hadapi. Tantangan yang mesti aku kalahkan karena aku ingin terus menulis. Menulis setiap hari. Mungkin, satu dua kali aku akan terjatuh dan gagal, tapi setelah itu aku harus bangkit, berusaha lagi dengan lebih sungguh-sungguh. Hingga pada akhirnya ketika pertanyaan ‘klasik’ itu kembali muncul, dengan senyum kemenangan aku akan duduk di depan komputer dan mulai menulis. Ada atau tidak ada ide.

5 komentar:

Sukadi mengatakan...

menulis terkadang membutuhkan 'hati', membuat tulisan menjadi sesuatu yag bermakna terkadang malah membuat ide menjadi kering, padahal sudah banyak kata yang ingin dituliskan.
rasa malas adalah musuh utama untuk menuangkan gagasan, hanya keinginan untuk membuat sesuatu lebih berarti yang mampu memotivasi diri untuk melawan rasa malas.
terimakasih :)

non inge mengatakan...

inge lebih sering menulis dalam keadaan spontan Om... makanya tulisannya sering acak adut >.<

kadang kalo menulis pake direncanakan atau sudah tersimpan didraft, biasanya kalo mau publish g inge baca dulu soalnya kalo dibaca lagi pasti banyak yang diubah hihi
ketauan plinplannya yah ^^

Fanda mengatakan...

Memang sebuah tantangan ya, untuk bisa menulis setiap hari. Mungkin yg sebenarnya terjadi kita hanya kekurangan waktu saja, mas. Setelah seharian penuh ada banyak hal masuk ke ranah pikiran dan hati, sulit untuk mengurai lagi satu-persatu dlm waktu singkat. Hehehe...seandainya sehari boleh tambah beberapa jam ya!!

munir ardi mengatakan...

saya rasa semua blogger pernah merasakan hal seperti ini mas goen apalagi yang target satu artikel satu hari mungkin penulispun bakal kesulitan, eh iya cerita tentang salah satu mimpi mas aja dan saya daftar di lomba saya

Laksamana Embun mengatakan...

Rasa ini kdang menghinggapi kita, inilah tantangan bagi seorang blogger.. semngat kang..