Rabu, 08 September 2010

Sebuah Teladan

Malam ini, aku menonton sebuah video pendek. Durasinya hanya 5 menit lebih 32 detik. Meski singkat, tetapi ternyata ceritanya sungguh luar biasa. Mengisahkan tentang seorang pemuda yang sejak lahir sudah tidak memiliki tangan dan kaki. Walau cacad dan tidak sempurna, ia tidak pernah putus asa dan menjadikan semua itu sebagai alasan untuk tidak berusaha dan mengasihani diri sendiri. Justru ketidaksempurnaan itu menjadikannya sebagai pemuda yang tegar. Pemuda yang mandiri, yang tidak menggantungkan kehidupannya dari belas kasihan orang lain. Bahkan, ia mampu menjadi seorang motivator yang handal bagi banyak orang.

Sungguh, cerita ini menohok kesadaranku. Bukankah Tuhan sudah mengaruniakan tangan dan kaki yang sempurna untukku? Apa yang sudah aku lakukan dengannya? Apakah ada lebih banyak kebaikan yang terjadi melalui tangan dan kakiku? Atau justru tangan dan kakiku menjadi ’alat’ yang merugikan orang lain?

Tuhan,
aku bersyukur atas tangan dan kaki ini
yang Engkau berikan secara sempurna

semoga lewat tangan dan kaki ini,
ada lebih banyak kebaikan yang aku lakukan,
ada lebih banyak kasih yang aku berikan,
untuk sesamaku


4 komentar:

Nuy mengatakan...

Hmm, salut sama pemuda itu. Iya juga sih, aku yang udah dikasih tangan dan kaki apa memanfaatkannya dengan baik? erm, semoga~

non inge mengatakan...

mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap apa yang kita lihat...

inge a.k.a cyberdream
mengucapkan
selamat hari raya idul fitri
mohon maaf lahir dan batin

Rico Hermanto mengatakan...

Mulianya seorang manusia bukan dilihat dari kekayaannya, jabatannya ataupun segala kesuksesannya..

Mulianya seorang manusia dilihat dari berapa banyak kebaikan, berkat dan manfaat yang bisa ia berikan bagi orang lain..

Selamat Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin

dewi mengatakan...

ya stuju banget mas.. smoga tngan dan kaki yg Tuhan dah beri lengkap bwt qta dapat bermanfaat bwt org lain bukannya membawa kerugian...nice posting