Minggu, 16 November 2008

Perbedaan

Pernahkah kita membayangkan apa jadinya jika Tuhan hanya menciptakan daratan? Apa jadinya pula jika hanya ada lautan? Bagaimana jika di bumi hanya ada manusia saja tanpa ada tumbuh-tumbuhan ataupun binatang? Terlebih lagi jika manusia yang diciptakan hanya laki-laki atau perempuan saja? Bosan, jenuh, atau malahan kita tidak ingin hidup.

Apakah kita juga pernah berlama-lama menatap hamparan padang rumput, hanya rumput? Apa yang kita rasakan? Malas, ah! Bandingkan jika kita menatap sebuah taman yang di dalamnya selain ada hamparan rumput juga ada beraneka tanaman bunga warna-warni, tanaman dengan daun yang indah, kolam kecil dengan beragam ikan, pancuran air lengkap dengan sebuah patung. Indah bukan? Pastinya kita akan betah berlama-lama menikmati taman ini. Mengapa? Karena adanya perbedaan.

Perbedaan adalah hidup. Dan hidup adalah bagaimana menyatukan perbedaan itu menjadi sesuatu yang dapat berjalan seiring sejalan tanpa adanya keinginan untuk saling menonjolkan diri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan seringkali tidak pernah mau kompromi dengan adanya perbedaan. Perbedaan harus disamakan. Diseragamkan. Karena yang paling baik adalah AKU. Jika tidak mau atau tidak bisa maka jalan satu-satunya adalah pemaksaan kehendak. Banyak kejadian yang bisa menjadi contoh dalam hal ini. Kasus bom Bali dan kasus bom-bom yang lain. Kasus penyerangan Aliansi Kebangsaan di Lapangan Monas oleh Laskar FPI. Dan masih banyak kasus yang lain.

Perbedaan adalah hukum alam karena sudah diciptakan oleh Tuhan. Perbedaan harus dihormati dan dijunjung tinggi. Dengan adanya perbedaan kita akan semakin berkembang sebagai manusia, bisa lebih menghargai hidup dan mengembangkan sikap toleransi. Dan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sudah dikaruniai akal budi hendaknya manusia jangan pernah berpikir untuk menyeragamkan perbedaan karena itu bertentangan dengan kehendak Tuhan. Jadi, tetaplah berbeda!!!

Tidak ada komentar: