Malam ini, aku menyempatkan diri mengikuti misa arwah di lingkungan. Kebetulan tempatnya tidak begitu jauh dari rumah. Seperti biasanya, aku yang kebagian tugas menyiapkan ubarampe yang akan dipakai selama penyelenggaraan misa. Mulai dari buku Tata Perayaan Ekaristi, buku bacaan liturgi, roti dan anggur untuk romo dan umat, pakaian romo dan perlengkapan lainnya.
Misa arwah dipimpin oleh Romo Serfasius Samuel. Seorang romo projo yang berasal dari Keuskupan Pangkalpinang, yang saat ini sedang tugas belajar di Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.
Dalam homilinya, Romo Serfas yang ditahbiskan tahun 2005 ini, menegaskan bahwa dalam misa arwah kita tidak hanya diundang untuk mendoakan orang-orang ini agar diberi keselamatan di dunia sana tetapi lebih jauh kita diajak untuk menghadirkan kembali hidup orang-orang yang kita doakan. Mengenang kembali segala kebaikan yang pernah dilakukan selama menjalani kehidupan di dunia ini. Harapannya, kita dapat meneladan kebaikan tersebut. Lebih lanjut romo mengajak umat untuk terus berjuang mewujudkan hidup beriman sejati di tengah masyarakat. Walau banyak kesulitan dan tantangan yang selalu hadir, hendaknya kita tidak mudah goyah tetapi selalu menyandarkan diri pada pertolongan Kristus. Dengan demikian kita semakin pantas dan layak ikut serta di dalam kebangkitan-Nya.
Bagiku, mengikuti misa arwah selalu memberikan kesadaran bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah kekal. Pada akhirnya, aku dan semua orang yang masih hidup di dunia ini akan dipanggil juga menghadap-Nya. Bekal kita bukanlah kekayaan berlimpah, kekuasaan mahaluas atau kata-kata supermanis melainkan hanya segala kebaikan yang pernah dilakukan selama menjalani kehidupan ini. Jadi, selama kita masih mengantre, marilah kita saling berlomba-lomba memberikan kebaikan untuk semua orang...
1 komentar:
Salam Damai Semoga Paskah Ini...Lebih Membawa Damai
Salam Sukses...Terus Berkarya
Tuhan Memberkati
Posting Komentar