Sabtu, 18 Juli 2009

Kebiasaan...

Pagi ini ketika sedang tugas jaga perpustakaan paroki seperti biasanya, aku dikejutkan oleh seorang anak kecil, kira-kira baru berusia 3 tahun, yang datang menghampiriku. Dari mulut mungilnya meluncur untaian kata-kata, “Bapak, terima kasih ya.” Setelah mengatakan itu, anak kecil itu bergegas meninggalkan ruangan.

Kata-kata anak kecil itu membuat aku tertegun. Terus terang aku kaget dan tidak menyangka, seorang anak kecil bisa menyampaikan kalimat yang begitu indah. Memikirkan hal itu, terlintas kembali berbagai peristiwa yang pernah terjadi saat aku sedang giliran jaga perpustakaan seperti hari ini. Anak-anak yang asyik mengobrak-abrik buku dan baru berhenti setelah diingatkan oleh ayah ibunya, seorang anak tiba-tiba ngeloyor pergi saat tengah asyik membaca dan ayahnya yang segera mengingatkan, “Peter, bukunya kok ditinggal begitu saja, ayo dikembalikan pada tempatnya!” atau “Adik, bilang apa...?” ujar seorang ibu pada anaknya yang pergi begitu saja setelah menerima buku yang dipinjamnya. Kali yang lain, ada anak perempuan yang beranjak remaja membentak ibunya ketika diingatkan sesuatu.

Semua peristiwa itu merujuk pada satu hal; kebiasaan. Ya, kebiasaan yang berlaku di dalam keluarga. Anak kecil yang baru berusia 3 tahun itu dengan serta merta mengucapkan terima kasih tanpa disuruh karena ia sudah dibiasakan untuk mengucapkan hal itu setelah mendapatkan sesuatu atau menerima pelayanan tertentu. Anak yang beranjak remaja berani membentak ibunya karena ia juga melihat kebiasaan itu terjadi di tengah kehidupannya, antara ayah, ibu, dan dirinya. Ada kebiasaan yang sudah tertanam begitu kuat, ada yang masih harus diingatkan, ada kebiasaan baik dan juga ada kebiasaan buruk, yang tidak patut untuk ditiru.

Kebiasaan (baik) perlu ditanamkan sejak dini, semenjak anak bisa merespon segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Sebab, kebiasaan bisa diibaratkan seperti menancapkan sebuah paku pada papan kayu. Semakin sering kita memukul paku itu (meski dengan tekanan yang tidak begitu keras), paku itu akan masuk semakin dalam. Akibatnya, kita akan mengalami kesulitan jika harus mencabutnya kembali.

Nah, semoga kita (bisa) selalu menanamkan kebiasaan baik untuk putra-putri kita. Bukan hanya lewat kata-kata yang terucap tetapi yang terutama lewat setiap perbuatan yang kita lakukan. Semoga.

15 komentar:

NURA mengatakan...

salam sobat,,memang lucu-lucunya anak umur 3 th tuh,,,,senang menghapal apa yang diajarkan dan yang sudah biasa di dengarkan.NGGA ada apa-apa bilang terimakasih,,,lucu ya....

andro_simar mengatakan...

wah,,, makin hari makin mantep aja artikelnya kang,, :D

buwel mengatakan...

setuju banget, kebiasaan yang baik emang sangat baik di pupuk sedari kecil...siiip

SeNjA mengatakan...

setuju mas...

anak2 memang harus diberikan contoh dan dibiasakan sedari dini hal2 baik tsb.

blognya tmbh keren mas....

budiawanhutasoit mengatakan...

intinya..soal kebiasaan dan disiplin kan..
saya setuju..harus ditanamkan dari sejak kecil..

anazkia mengatakan...

setuju mas, dan anak kecil harus di biasakan mengucapkan 2 kalimat lainnya, maaf dan tolong kemudian terimakasih... :)

Hamster Land mengatakan...

Haiii..

Numpang lewat malam2 sekalian ngeramein kolom komentar.

Senangnya berkunjung ke blog ini...

Keep writing ya...

Ani mengatakan...

Setuju sekali dengan artikelnya, kebiasaan memang harus ditanam sejak dini, kalau enggak nakalan susah mengubah kebiasaan seseorang

Fanda mengatakan...

Menanamkan kebiasaan juga harus dimulai dari sikap ortu sendiri. Makanya, ortu yg punya sikap yg baik pasti anaknya jg akan meniru, dan sebaliknya dgn ortu yg buruk dalam bersikap, si anak biasanya jg setali 3 uang...

eha mengatakan...

Ada anak2 yang begitu penurut, diajari apa2 gampang manut. Ada juga anak2 yang susah diajari, dibilangi plus dikasih contoh, bolak-balik, mental terus.
Bagaimanapun jenis karakter anak, menanamkan kebiasaan baik sejak dini tak pernah rugi.

Unknown mengatakan...

Bila sejak kecil anak diajarkan kebaikan pasti akan jadi baik juga.

Lily Simangunsong mengatakan...

seorang anak akan terbentuk dari didikan masa kecil yg diberikan, mreka ibarat kertas putih yg siap digoreskan dengan tinta kehidupan oleh org sekelilingnya. GBU mas... salam kasih dalam Tuhan selalu ya mas.

reni mengatakan...

Menanamkan kebiasaan baik memang sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin hanya butuh kesabaran dan latihan yang terus menerus.
Nice post !! Sangat menginspirasi.

cah ndueso mengatakan...

apa ya kebiasaan ku? ~mikir~

SariRapet mengatakan...

seorang anak kecil bisa mengucapkan terimakasih tulus, para pengebom JW Marriot harus belajar semangat anak kecil ini