Sekarang ini segala sesuatu yang mengandung kekerasan selalu laku keras. Beberapa hari lalu datang roti isi kekerasan lima ratus kotak. Eh, dalam waktu tidak lebih dari satu jam saja roti isi itu sudah diborong oleh massa anarkis yang berencana mengirimkannya ke gedung DPR. Kemaren datang lagi beratus-ratus krat minuman dingin dengan label ‘kekerasan itu menyenangkan’. Cuma dalam 2 jam saja… bener, dalam 2 jam… krat-krat itu sudah berpindah tangan ke para pengepul yang antre berdesak-desakan. Kata mereka minuman dingin dalam krat-krat itu mau dijual lagi kepada para pengecer di segala tempat. Rumah-rumah penduduk baik di pelosok maupun perkotaan, di sekolah-sekolah mulai dari SMP hingga perguruan tinggi, di instansi-instansi pemerintahan bahkan dijual secara asongan kepada para wakil rakyat yang ada di DPRD dan DPR. Dan hari ini, rencananya akan dilaunching lagi permen puedes dengan aroma kekerasan. Sekali kunyah dijamin pasti langsung ketagihan dan lagi… lagi…, begitu bunyi iklan yang digembar-gemborkan lewat berbagai media massa. Tentu saja hal ini membuat penasaran warga masyarakat. Mereka rela antre sejak pagi-pagi buta bahkan banyak yang sudah indent melalui toko online. Wah… wah… wah… kok bisa sebegitunya ya?
Ketika mencoba mencari tau penyebab segala fenomena ini, aku mendapat beragam jawaban. “Wah, roti isinya memang bener-bener nikmat, Mas. Ketika memakannya tubuh ini jadi kuat hingga bisa membanting meja, memecah kaca dan mengobrak-abrik segala benda dengan perasaan bangga. Hati jadi terbebas dari rasa bersalah.””Rugi mas klo nggak beli minumannya… suegerrr lho. Hati ini bener-bener merasa plong, jadi lupa segala masalah, segala bentuk pertemanan dan hubungan keluarga. Pokoknya siapa saja yang berani nyinggung… ajak duel!” “Ayo mas… cepetan ikut pesen permen PUEKRESnya (singkatan dari puedess aroma kekerasan), nyesel lho kalo sampe enggak dapet!” Karena tergiur bujukan itu, aku mencoba membeli beberapa permen PUEKRES. Waduh, emang bener-bener susah dan harus berebut tapi untunglah bisa dapet dua. Langsung saja aku mengunyah salah satu permen itu. Terasa amat manis dengan sedikit pedas di lidah. Kemudian aku merasakan sensasi yang sungguh nikmat. Badan serasa ringan dan pikiran melayang-layang.
Tiba-tiba… makbruk… aku terjatuh karena terantuk sesuatu. Permen di dalam mulutku meloncat keluar dan aku pun sadar. Ketika kuamati ‘sesuatu’ itu, ternyata sekaleng makanan ringan dengan merk KEBENARAN. Kalengnya sudah berkarat dan berdebu. Mungkin karena sudah terlalu lama tidak pernah disentuh orang. Ketika mencoba membaca tulisan yang tertera di badan kaleng itu, aku membaca: “mengandung benih-benih cinta kasih, membuat perasaan menjadi lega dan menyebabkan hati menjadi damai. Memang rasanya tidak enak dan harganya lebih mahal tetapi percayalah dengan memakannya secara teratur ANDA akan menjadi lebih dekat dan bisa mengenal pembuatnya”.
Pilih yang mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar