Ini adalah sekelumit pengalamanku ketika bergabung dalam sebuah blogger kristiani:
Raissa selalu menulis -anak kecil berbicara, didengarkah?-
Anak kecil? Tanda tanya besar mengelayuti pikiranku ketika pertamakali singgah di blognya Raissa. Ketika kemudian membaca profilnya, ooo… ternyata… memang benar adek kita ini masih kecil.. (paling tidak bila dibandingkan dengan usiaku… ). Tapi sungguh, aku dibuat kagum dengan caranya ketika menulis blog dan komentar-komentarnya. Pemikirannya jauh di atas usia sebenarnya. Jadi, mengapa tidak mendengarkan Raissa ketika ia berbicara (menulis)? Bukankah ia seorang gadis kecil yang telah dewasa (gadis dewasa yang masih kecil?)?
Hai-hai, Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ketika membaca tulisan ini, aku jadi teringat sebuah perikop pada Injil Markus 10:13-14 :
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
King heart, Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Kebenaran kadang teramat sulit untuk dikatakan. Sebab tidak jarang sebuah kebenaran bisa melukai orang-orang yang dekat dengan kita (bahkan yang paling dekat sekalipun). Ia juga bisa mengubah seorang sahabat menjadi musuh kita. Namun, kebenaran haruslah diungkap walau apapun resikonya.
Ken, >>>=GOD=LOVE=YOU=>>
Tuhan begitu mencintai aku hari ini. Dan aku sangat bersyukur karenanya. Pagi-pagi, Ia sudah membangunkan aku dengan kehidupan baru, nafas baru dan kesegaran baru. Ia memberi kesempatan kepadaku untuk sejenak mencium kening istriku yang tengah lelap tertidur. Ia juga kemudian memberi kehidupan baru untuk istriku. Ia memampukan tangan serta kakiku untuk beraktifitas sepanjang hari. Ia memperkenankan aku berjumpa dengan tetangga, rekan-rekan sekantor, juga orang-orang lain dalam segala aktifitasku. Ia telah memberi pikiran dan kemampuan menulis untukku (hingga kemampuan ini kini terasa bagaikan candu yang membuat aku ketagihan). Sungguh, Tuhan benar-benar mencintai aku.
Jesus Freaks, "Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Untuk kalimat kedua aku sudah faham, tapi untuk yang pertama mungkin artinya hidup bersama Kristus dan mati sebagai martir (betulkah?).
Phrack, (+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)
Doa memang sumber kekuatan. Ketika berdoa aku merasakan damai dan ketentraman. Namun saat aku lupa berdoa, aku begitu mudah jatuh dalam bujukan setan.
Desfortin
[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]
Anak El-Shadday
but the one who endure to the end, he shall be saved...
Iik J
For to me to live is Christ, and to die is gain.
Untuk yang tiga ini terus terang aku belum begitu mengerti, mungkin ada yang mau menolong? Maklum, dahulu bahasa Inggrisku ‘grotal-gratul’ (he… he… he…)
Ari_Thok
*yuk comment jangan hanya ngeblog* *yuk ngeblog jangan hanya comment*
Untuk ngeblog mungkin saat ini aku tidak begitu kesulitan tapi kalau untuk comment rasa-rasanya aku perlu belajar banyak pada Pak Purnawan, Purnomo, Dennis Santoso, Pwijayanto, Kardi, Joli, Raissa, Hai-hai, Hiskia, Jesus Freaks dan temen-temen lain yang belum aku sebut namanya(maklum lupa…)
Kalau aku sendiri, hanya punya sebuah kalimat: *** Ikut Yesus, Siapa Takut!!! ***
GBU All.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar