Buaya makin jumawa
Buaya makin tinggi hati
taringnya yang setajam pisau belati
kekuatan dan kuasanya yang tidak terkendali
makin hari semakin mengoyak nurani
padahal bau busuk itu terus menguar
dari mulutnya yang bersimbah darah
Ayo…
mesti kita hanyalah cicak
apakah diam saja ketika harga diri terus diinjak?
apakah hanya menutup mata ketika rasa keadilan itu
terus dihancurkan dengan rekayasa keji?
Para cicak…
kita mesti bergerak dan bersatu
kita tunjukkan bahwa kebenaran itu masih ada
buaya harus mati!!!
agar ia tak lagi menjadi monster
yang hantui kita sepanjang waktu
(puisi dukunganku untuk KPK)
12 komentar:
Walah, gak mudeng, om,,
salam sobat
bagus puisinya.
penuh kesan,bahwa harga diri selalu dipertahankan,harus menghormati dan menghargai orang lain.
kadang kita harus juga ingat, kita ini ibarat mentimun dengan durian. mengolek pun kena, digolek pun kena.
justru segala tindakan harus diambil dengan penuh teliti agar kedua belah pihak bisa bertolak ansur.
Satu suara mas....
Mantap puisinya...berjuang dan bersuara dengan rangkaian kata2, semoga ada keadilan dalam konflik ini
Ayo Berjuang....
500 Juta Rakyat Indonesia pasti bisa melumpuhkan Sang BUaya trsbut...
Bersatu kita teguh Bercerai kita berantakan
tuh kan..buaya dan cicak lagi. tadinya henny pikir buaya dan cicak itu perumpamaan untuk oknum polisi dan abri.tapi ternyata bukan toh..
wah, jangan dong. Ntar spesies buaya jadi makin punah. Tapi kalo buaya darat... setuju deh, harus mati!!!!!!!! nyahahahahahha
Aku dukung cicak 100% !!!
hhnnggg dukung sapa yaa... ga ngerti urusan politik begini
turut prihatin dengan makin keruhnya suasana, mudah-mudahan walau ada upaya pelemahan, pemberantasan korupsi tetap berjalan seperti yang kita inginkan
Tenang, tenang! Tadi malam buaya sudah mulai keok tuh.. Soalnya dikepung cicak dari mana-mana..
Posting Komentar