Engkau seperti rayap
bekerja dalam gelap
gerogoti milik kami
hingga hancur tak bersisa
yang dilihat baik
hanyalah kedok
untuk tutupi kebusukan
Engkau malih rupa jadi buaya
petantang-petenteng sok kuasa
hukum adalah kami,
kami adalah hukum, teriakmu
sambil tunjukkan taringmu
yang terus bersimbah darah
Haruskah kami selalu kalah?
15 komentar:
bagaimanapun akhirnya kebenaran yang akan menang iyakan Mas
nice poem mas mantapppp
keren mas gun... kadang hukum menang di atas kebenaran. tapi kebenaran tetaplah benar
wah, ini pasti berkaitan dg urusan cicak dan buaya ya?
Nice poem mas. Ayo berantas korupsi, jadikan Indonesia bermartabat.
Puisi buat cicak n Buaya ya Kang..
Saya suka puisi yang akang buat penuh dengan makna yang tersirat...
Perlu di Orbitkan di lintas berita..
bagus mas makna yang tersirat cukup tajam , buaya nya aja mas di masukin penjara biar cicak seneng. he he he
Hukum dunia manusia yg mencipta dan bisa di hindari, tapi hukum Tuhan kan berlaku buat semua... Benar nggak mas?..
Slm persahabatan
kesannya galak amat nih, pake ada taring"an segala. hihihi.
|Whaduh lha ini ? puisinya garang juga. he he he..sip mas sip deh :)
Tajam dan mengena. Semoga angin membawa puisi ini ke telinga "orang-orang" disana..
Puisi tentang si buaya yang mantap.
Moga aja buayanya bisa ketangkep ama sang pawang.
Puisi tentang si buaya yang mantap.
Moga aja buayanya bisa ketangkep ama sang pawang.
puisi tentang menentang kebatilan y mas ??
pada akhirnya yg benar pasti menang ^_^
yang penting kita jangan buta hati kerana ia akan membawa kepada jurang yang lebih dalam. keadilan pasti berlaku dimana-mana. ngak selamanya kemungkaran itu akan bermaharajalela dimuka bumi ini.
Posting Komentar