Kamis, 26 November 2009

Teladan Pak Eko

"Sesibuk apapun diri kita jika itu untuk melayani Tuhan, waktu harus disediakan!" tegas pak Eko suatu malam saat berbincang denganku di teras rumahnya yang lumayan besar.

Sebenarnya tujuanku ke rumah beliau hanyalah untuk meminta tanda-tangan surat undangan panitia Natal yang hendak kuedarkan dua hari lagi. Maklum, untuk kepanitiaan tahun ini, pak Eko dipercaya menjadi ketua pelaksana sedangkan aku sebagai sekretaris.

Setelah urusan tanda-tangan dan segala hal yang berhubungan dengan kepanitiaan selesai, pak Eko mengajakku berbincang-bincang tentang banyak hal. Mulai dari kehidupan menggereja secara umum hingga cerita tentang pengalaman pelayanannya selama ini. Kebetulan untuk kepengurusan periode yang baru (2009-2012), pak Eko dipercaya menjadi Ketua Wilayah setelah pada 2 periode sebelumnya melaksanakan tanggung jawab sebagai Ketua Lingkungan.

Awalnya saat menjadi Ketua Lingkungan, pak Eko sungguh merasa berat. Pekerjaannya sebagai maintenance di sebuah perusahaan swasta yang cukup bonafide, menuntut keseriusan dan perhatian yang lebih. Apalagi ia juga sering ditugaskan ke luar kota. Namun pak Eko tetap berusaha menjalankan tanggung jawab pelayanan yang diberikan kepadanya dengan sungguh-sungguh. Ia tak ingin ada yang dikalahkan. Semua mendapat porsi secara seimbang. Dan ketika tugas-tugas pelayanan itu dilaksanakan dengan baik, pak Eko merasa bahwa rahmat Tuhan sungguh mengalir. BerkatNya terus melimpah dalam kehidupannya. Bila ada permasalahan yang timbul akibat kedua perannya itu, Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik.

Mendengar penuturan pak Eko, aku teringat sebuah firman Tuhan yang berbunyi demikian: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian. Pandanglah burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Tetapi carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:25-27.33).

Terima kasih pak Eko, engkau sudah memberi pencerahan bagiku. Lewat teladan yang engkau berikan, hatiku sungguh terketuk. Aku merasa malu karena aku yang justru belum menjadi apa-apa, kadang beralasan macam-macam ketika tugas-tugas pelayanan menghampiriku. Entah sibuk, tidak ada waktu, tidak mau mengerjakan, malas dan lain sebagainya. Sekali lagi terima kasih karena aku boleh berkenalan, berbincang-bincang dan akrab denganmu.

Note:
* Ketua Lingkungan bertugas mengkoordinir segala kegiatan yang berkaitan dengan umat (Katolik) di lingkungannya baik itu kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial. Cakupan wilayahnya hampir sama dengan Ketua RW.
* Ketua Wilayah bertugas mengkoordinir Ketua Lingkungan di wilayahnya. Biasanya dalam satu wilayah minimal ada 4 lingkungan dan maksimal 9 lingkungan.

15 komentar:

-Gek- mengatakan...

Mas Gun hebat lo, postingan mengenai hal2 yang terjadi sehari-hari. Terus mencari firman yang sesuai..

Kok serasa saya masuk sekolah lagi, karena pengajaran agama dulu, ya seperti ini..

mengasyikkan. :)
Lanjut mas..... hehe.

-Gek- mengatakan...

"Sesibuk apapun diri kita jika itu untuk melayani Tuhan, waktu harus disediakan!"

Iya, menanggapi kalimat pertama, ya iyalah lah Mas.. Tuhan saja tak pernah sedetik pun tidur untuk umatnya... :)

Clara Canceriana mengatakan...

Kalo boleh saran, Mas, tiap saat dimasukkin firman Tuhan aja. Pas buat saya yang malas baca kitab suci, jadi bisa tetep tau firman Tuhan meski nggak buka alkitab.

thanks atas pelajaran hari ini
*mengutip kata Gek*

Unknown mengatakan...

Selalu tulisan yg didedikasikan untuk seseorang yah mas ??
Memang sosok yg baik dan bijak cocok dijadikan panutan..

Unknown mengatakan...

Memang sesibuk2nya kita, layaknya kita selalu meluangkan waktu untuk Tuhan karena Dialah yang memberi rizki dan kesibukan itu

Ninda Rahadi mengatakan...

oom... akhir-akhir ini postingannya religius.. apa karena semangat Natalnya udah keluar ya? hehe



cheers.

Fanda mengatakan...

Wah jd sekretaris panitia ya mas? Beberapa thn lalu aku jg pernah menjabat yg sama. Saat Natal juga. Aku jd banyak dapet pelajaran ttg semua hal yg hrs disiapkan utk sebuah misa Natal. Sekrg aku jd lebih menghargai usaha panitia, bukan hanya sok mengkritik kurang ini kurang itu aja.

Tambahan sedikit, wilayah di parokiku ada 10, mas.

Semoga diberikan kelancaran semua tugas kepanitiaannya ya, dan thanks atas sharingnya hari ini. Menyentil aku yg sering pake alasan sibuk dan capek jg kalo disodori tugas...

-Gek- mengatakan...

http://dianari09.blogspot.com/2009/10/asal-usil.html

Baca disitu ya Mas, biar lebih jelas. :)

Kabasaran Soultan mengatakan...

contoh yang layak dijadikan tauladan.

nice sharing bro

ateh75 mengatakan...

Sebuah tauladan yang patut dicontoh .

Semoga kabar baik,salam.

RanggaGoBloG mengatakan...

selayaknya dalam keadaan apapun kita tidak lupa kepada Nya... karena sesungguhnya kehidupan kita ini hanya untuk Nya....

Laksamana Embun mengatakan...

Betulkan.. Sesibuk apapun kita, kita harus ingat akan kewajiban kita..

Sohra Rusdi mengatakan...

Ingatlah Tuhan Dimanapun kita berada setuju mas

abeng beng /arjopedal mengatakan...

hehe selagi kita masih di berikan nafas kehidupan kita harus ingatTuhan

Andie mengatakan...

iya, bener. dia aja sempetin waktu ke kita. masak kita ga sempetin waktu buat Dia. :)