Kawasan wisata Kaliurang suatu siang. Mendung tampak menggantung menutupi langit. Namun, orang-orang tidak peduli. Mereka tampak bergembira menikmati indahnya tempat wisata. Ada yang hanya berjalan-jalan tapi tidak sedikit pula yang berkeliling sambil menaiki kereta wisata. Di sudut yang lain, beberapa dari mereka menikmati beragam makanan yang tersaji di rumah-rumah makan yang banyak bertebaran.
Di tengah situasi semacam itu, seorang bapak setengah baya terlihat tengah beristirahat. Namanya Bambang Prabowo atau lebih akrab disapa Pak Bambang. Siang itu ia ditemani istri dan anaknya.
Bagi Pak Bambang sekeluarga yang berasal dari Semarang, Kaliurang bukanlah tempat yang asing. Mereka kerap kali berkunjung ke tempat ini. Selain karena berhawa sejuk, tempat wisatanya juga beragam; ada hutan wisata, kolam renang, sarana bermain bagi anak-anak, dan kereta wisata yang mengajak pengunjung berkeliling sambil menikmati pemandangan yang teramat indah. Sayangnya, di tempat ini, jumlah tempat sampah belum memadai sehingga masih ada sampah-sampah yang berceceran di sana-sini.
Satu hal yang selalu membuat kangen dari Kaliurang adalah makanan khasnya. Pak Bambang yang pensiunan pegawai negeri dari Disperindag menyebutnya burger tempe. Namun kebanyakan orang lebih mengenal sebagai jadah tempe. Irisan jadah berwarna putih diberi tempe yang bersemu kecoklatan. Bagi yang memilih porsi kecil, komposisi ini bisa langsung dimakan. Tetapi bagi mereka yang suka dengan porsi besar, masih bisa ditambah dengan irisan jadah di atasnya sehingga sepintas mirip dengan burger.
Keluarga Pak Bambang adalah contoh keluarga yang ideal. Ada bapak, ibu, dan 2 anak putra dan putri. Sebuah kombinasi yang diidamkan oleh semua orang. Apalagi ketika melihat kerukunan yang tercipta di antara mereka. Bu Endang sendiri yang bernama lengkap Endang Widiastuti, istri Pak Bambang, yang juga pensiunan pegawai negeri dari RRI Semarang, adalah sosok yang ramah. Pun dengan Hendro Pramudya Nugroho dan Nungki Pratiwi Kusumastuti, kedua anak mereka. Saat ini Hendro yang lulus dari UDINUS tahun 2009 sudah bekerja sedangkan Nungki masih kuliah di Undip semester enam.
Prinsip hidup yang diyakini oleh keluarga yang sudah menikah selama 25 tahun ini adalah: selalu mensyukuri apapun yang sudah diberikan Tuhan. Jadi sewaktu pensiun dari pegawai negeri tidak pernah mengalami apa yang dinamakan Post Power Syndrome karena sejak dulu sudah terbiasa hidup rekoso (hidup susah). Mau rejeki banyak ataupun sedikit tetap disyukuri. “Hidup itu kan harus nrimo, Mas. Adanya begini ya mesti disyukuri. Dijalani dengan sebaik-baiknya. Tidak usah kemrungsung. Kalau memang ndak ada ya sudah… tidak harus di ada-adakan. Kalau pun memang hanya bisa ternak teri (mengantar anak dan istri) setelah pensiun ya mesti diterima dan dijalani dengan ikhlas,“ pungkas Pak Bambang.
(tulisan ini adalah feature yang saya buat saat Pelatihan Jurnalistik beberapa hari lalu dengan sedikit koreksi dan pembenahan)
37 komentar:
Asik nich jalan-jalan ke kaliurang...
Nice post kawand...
selamat Pak Bambang... semoga berbahagia selalu. Selamat menjalankan tugas Pak Go3n smg sukses selalu n tetap semangat
salm sejahtera kawan
he asik tu yang jalan-jalan ke kaliurang
i love to stay on kaliurang..
malam mas albertus,apa kabar??lama gak mampir nich^__^
saya dulu sering ngecamp di kalikuning sob,deket juga sama kali urang ya..
tempat pembolosan waktu sma dulu nich,kaliurang....
hahaha
Tempat yang indah ya...sayang aku blon pernah ke sana
Lumayan feature-nya. Mau jadi wartwan feature ya?
wah featurenya langsung ada contoh!!!
hehe...
bagus tulisannnya, dape nilai berapa yg ini? hehe.. kok keboo kayak anak SD aja..
Teman baru ya Pak, apa juga suka ngeBlog!?
hidup memang harus disyukuri berapapun rejekinya ya
indahnya bisa menikmati apa yang telah disediakan oleh Tuhan..
pasti sangatlah berkesan..
Saya setuju Mas..
hidup ini mesti disyukuri apa yang ada tanpa berusaha meraih apa yang tidak mungkin kita gapai.
wah kang albertus selalu jalan² terus.
enak yah...
hehe
siang sobat,,
wah sejuk dan nyaman ,,walau siang hari di Kaliurang mas,,
kok ngga ngajak-ngajak nich,,
jadi pengin makan burgernya
jadi kangen merasakan jadah tempe lagi mas.. hehe..
Wah,seminggu tdk mampir,banyak yg ketinggalan.
Kaliurang?
Tahun depan mungkin bisa ke sana,hehehe
Berkesan ya, berkenlan dgn keluarga ideal.
nice post, sobat...
Setuju dg nasehat dari Pak Bambang.. makasih udah berbagi mas.
Feature-nya bagus.
Jadi kangen Kaliurang lengkap dg jadah plus tempe bacemnya.
hidup memang harus disyukuri...
ini yang namanya feature yah,,jadi tau sedikit2,,
pak bambang patut menjadi contoh..
ehm..... bagus pak featurenya.... komplit plit....
Bener2 keluarga teladan Bang, salute...
Semoga diriku bisa mencontoh Pk Bambang neh... Amiiien
Selamat pagi kawand...
Siang yang indah di kaliurang bersama keluarga Pak bambang. Terimakasih sharenya sobat.
met hari libur om..semoga liburannya menyenangkan dan berkesan..hehe
asik nih ngumpul2 sob
langganan kena razia di kalasan saat perjalanan ke kali urang..
mantep nich sob,dinginya kaliurang membawa nikmat...
Salam mas, kapan lagi jalan-jalan ke kaliurang, seru juga baca ceritanya.
bagus bang kisahnya! akhir yang inspiratif! tulisannya hidup. seakan -akan aku berada di kaliurang, selamat ya!!!
kapan2 ikutan jalan2 dounk Mas..
ada satu t4 lg nih yg hijau & sejuk diderah kaliurang ..
namanya kedung sriti ,,
satu jalur kok klo mw ke kali kuning hehehe...
-lam kenal
Posting Komentar